Kategori : Teenlit
Format : Paperback (200 halaman)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama (2008)
Bahasa : Indonesia
ISBN- 13 : 978-9792234916
Deskripsi Goodreads :
Gadis sebenarnya malu pacaran dengan Reno, karena cowok itu jadul dan malu-maluin banget. Bayangin, kesukaan Reno adalah baca buku dan ikut perlombaan ilmiah. Setiap hari cowok itu mengantar Gadis ke sekolah naik sepeda mini!
Saat muncul Yustian yang keren dan tajir, hati Gadis terbelah dua. Anak basket vs. kutu buku, gimana nih? Apalagi Yustian bisa mengantar-jemput Gadis naik mobil, sementara sepeda mini Reno hanya berganti dengan vespa tua.
Akhirnya, meskipun merasa bersalah, Gadis memilih Yustian. Tapi apakah cinta Reno pupus begitu saja?
Saat muncul Yustian yang keren dan tajir, hati Gadis terbelah dua. Anak basket vs. kutu buku, gimana nih? Apalagi Yustian bisa mengantar-jemput Gadis naik mobil, sementara sepeda mini Reno hanya berganti dengan vespa tua.
Akhirnya, meskipun merasa bersalah, Gadis memilih Yustian. Tapi apakah cinta Reno pupus begitu saja?
Review :
Kadang kita tidak menyadari apa yang kita miliki sampai kita kehilangan hal tersebut. Itu adalah salah satu pesan yang terkandung dalam buku ini. Buku ini bercerita tentang Gadis, seorang cewek SMA yang selama berpacaran diam-diam dengan tetangganya, Reno. Sementara itu, Gadis juga dekat dengan salah satu teman sekolahnya, Yustian. ketika Yustian memberikan perhatian yang lebih kepada Gadis, dia mulai meragukan perasaannya kepada Reno. Gadis yang sebelumnya menyukai Reno kini malah merasa malu jika harus terlihat berdua dengan Reno. Setelah lepas dari Reno, akhirnya Gadis menjalin hubungan dengan Yustian. Tetapi apa yang tampak indah pada awalnya, tidak selalu dapat berakhir dengan indah.
Jika dilihat dari judul dan sampulnya, buku ini kelihatannya cukup menarik untuk dibaca. Konflik yang ditampilkan juga cukup sederhana dan khas remaja. Dari awal cerita hingga pertengahan buku, saya menikmati ceritanya dan sisanya, saya tidak terlalu suka. Saya tidak terlalu menyukai karakter yang ditampilkan dalam buku ini. Menurut saya karakter Gadis itu terlalu plin-plan. Sebenarnya di awal cerita, sifat plin-plannya itu masih di dalam batas kewajaran, tetapi semakin ke ujung saya semakin tidak menyukainya. Begitu juga dengan karakter Yustian. Di awal cerita, dia terlihat seperti cowok baik yang sedikit mudah terbakar emosi dan benar-benar menyukai Gadis. Tetapi semakin mendekati akhir cerita, sifatnya malah sedikit bertentangan dengan yang ada di awal cerita.Terlepas dari semua itu, buku ini dapat dijadikan bacaan untuk mengisi luang anda.
Saya memberi I Love Her Till The End 2,5 dari 5 bintang.