Monday, December 2, 2013

December Puzzler



Bulan Desember merupakan bulan yang spesial untuk saya karena pada bulan inilah (bertahun-tahun yang lalu),  saya pertama kali merasakan kehidupan di dunia ini. Di tahun ini menjadi lebih spesial lagi karena saya tidak merayakannya sendirian, karena ada 10 anggota BBI lainnya yang juga yang berbagi hal yang sama. Orang-orang yang sedang berbahagia itu adalah :
 
 
Nah... sebagai bentuk rasa syukur, kami memutuskan untuk ikut berbagi kebahagiaan juga kepada orang lain sehingga tercetuslah sebuah ide untuk membuat event ini. Sesuai dengan namanya, pada event "December Puzzler" ini para peserta diharuskan untuk mengumpulkan potongan puzzle yang tersembunyi di 10 blog buku dan menyusun kesepuluh kata itu menjadi satu kalimat utuh di blog terakhir. Seru kan?
 
Untuk yang ingin ikut berpartisipasi, berikut syarat dan ketentuannya :
  1. Peserta berdomisili di Indonesia, atau memiliki alamat kirim di Indonesia
  2. Mengisi data yang diminta secara lengkap, yang meliputi nama, alamat email, akun yg digunakan untuk memfollow blog, akun twitter dan facebook.
  3. Menjawab teka-teki yang terdapat di setiap blog di kolom yang sudah disediakan di masing-masing blog (total sebelas blog)
  4. Follow blog ini via GFC, follow twitter BBI (@BBI_2011), dan like page BBI di Facebook (blogbukuindo)
  5. Silakan sebarkan info.mengenai giveaway ini melalui media apa saja (optional)
  6. Pemenang yg tidak bisa dihubungi dalam 2x24 jam dianggap gugur dan akan dipilih pemenang baru
  7. Cukup satu kali saja mengisi entry di masing2 blog (total 11 kali), kalau ada yg kedapatan curang akan didiskualifikasi
  8. Pastikan menulis nama dan alamat email yg sama di setiap form
 
Sekarang biar lebih semangat mengumpulkan puzzle-nya, para pemenang akan mendapatkan hadiah sebagai berikut :
  • Hadiah utama : paket buku senilai Rp250.000,- untuk satu orang pemenang (di luar ongkos kirim)
  • Hadiah hiburan : paket buku senilai masing-masing Rp125.000,- untuk dua orang pemenang (di luar ongkos kirim)

Pemenang akan dipilih berdasarkan :
  1. Peserta yang memenuhi syarat dan ketentuan.
  2. Peserta yang menjawab semua teka-teki yang terdapat di sebelas blog dengan benar.
  3. Jika ada lebih dari satu peserta yang menjawab dengan benar, pemenang akan dipilih berdasarkan undian.
Sekarang langsung saja menuju ke petunjuk dari saya :
Four letters, one word but it mean everything to us. Everyone know and have it, but nobody know what it will bring them. It can lead you to different roads, but everyone will have the same ending. It's the first thing you will meet in this blog
 
Bagi yang sudah tahu, silahkan isi for berikut ini :

 



Bagi yang sudah mengisi form tersebut, silahkan meluncur ke blog berikutnya. Selamat berburu puzzle dan semoga beruntung!

Thursday, September 26, 2013

Review : Labirin Rasa : Beri Ruang untuk Hati Temukan Cintanya

Author : Eka Situmorang-Sir
Kategori : Romance, Travel
Format : Paperback (264 halaman)
Penerbit : Wahyu Media (26 Juli 2013)
Bahasa : Indonesia
ISBN- 10 : 9797957535

ISBN- 13 : 978-9797957537


Review :

Labirin Rasa menceritakan tentang seorang gadis yang sedang mencari jati dirinya. Di awal cerita dikisahkan bahwa Kayla merasakan tekanan dari orang tuanya karena IPK-nya jeblok. Atas saran dari sahabatnya, Kayla memutuskan untuk mengunjungi neneknya di Yogyakarta sekaligus liburan. Dari situlah perjalanan Kayla dimulai. Dalam perjalanan tersebut Kayla mengalami banyak hal serta bertemu banyak orang, mulai dari Ruben yang dianggap Kayla sebagai “pangeran fajar”-nya hingga Patar, pariban Kayla yang galak dan overprotektif. Dalam perjalanannya, Kayla juga mengunjungi berbagai tempat eksotis yang ada di Indonesia, tapi apakah Kayla akan menemukan apa yang dicarinya?
 
Labirin Rasa adalah judul yang benar-benar menggambarkan isi cerita buku ini. Layaknya labirin yang penuh dengan liku dan tantangan, seperti itulah juga kehidupan Kayla. Perjalanannya dalam menemukan jati diri diwarnai oleh berbagai rasa, baik itu suka ataupun duka. Yang saya sukai dari Labirin Rasa adalah ceritanya yang mengalir serta dekat dengan kehidupan kita. Selain, tempat-tempat yang digambarkan oleh penulis juga menjadi daya tarik cerita ini. Labirin Rasa bukan hanya menawarkan cerita cinta yang dialami tokohnya, tetapi kita juga dapat menemukan unsur budaya dan sejarah yang dikemas penulis dalam bentuk petualangan yang dialami Kayla. Satu hal lagi yang saya sukai dari Labirin Rasa adalah quote-quotenya.
 
Disisi lain, seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, Labirin Rasa juga memiliki kekurangan. Masih banyak terjadi kesalahan penulisan di dalam Labirin Rasa yang saya rasa cukup mengganggu pembaca. Dari awal hingga akhir cerita, banyak sekali terjadi kesalahan dalam penyebutan nama sehingga cukup membuat bingung jika kita tidak membacanya dengan cermat. Selain typo, di dalam Labirin rasa juga masih terjadi inkonsistensi, misalnya penggunaan aku dan gue, apalagi jika keduanya digunakan pada satu kalimat yang sama seperti yang terjadi pada halaman 5. Selain itu, saya merasa ada beberapa kejadian dan tokoh yang menghilang begitu saja sehingga terasa ada bagian yang hilang dari cerita tersebut, misalnya tokoh Dani yang tiba-tiba menghilang tanpa anda penjelasan apa pun.
 
Secara keseluruhan, saya menikmati cerita ini. Sebagai novel debut, saya rasa penulis sudah melakukannya dengan cukup baik. Saya merekomendasikan Labirin untuk pembaca yang menginginkan cerita cinta yang ringan namun penuh dengan petualangan.
 
Saya memberikan tiga bintang untuk Labirin Rasa.
 
 
"Cinta itu ibarat labirin rasa, semakin kamu ingin keluar, semakin jauh kamu tersesat"
 

 

Wednesday, August 14, 2013

Review : Love, Hate & Hocus-Pocus

Author : Karla M. nashar
Kategori : Romance, Humor
Format : Paperback (264 halaman)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama (2008)
Bahasa : Indonesia
ISBN- 13 : 978-9792289619

Deskripsi Goodreads :

Hate at first sight. Itulah definisi yang tepat untuk menggambarkan Troy Mardian dan Gadis Parasayu. Mereka partner kerja yang dinamis––sedinamis gejolak permusuhan yang terus meletup di antara mereka berdua.

Menurut Gadis, Troy Mardian adalah contoh sempurna tipe manusia yang tercabut dari akarnya. Jelas-jelas asli Indonesia, kok pakai bertingkah ala bule? Rambut dicokelatin, ngomong bahasa Inggris, barang-barang harus label desainer, dan mati-matian mempertahankan imej metroseksual biar tetap bisa menyandang gelar The Most Eligible Bachelor in Indonesia.

Sedangkan menurut Troy, Gadis Parasayu (atau Paras Ayu) adalah nama terkonyol yang pernah didengarnya. Di Amerika tempat Troy dibesarkan, nggak ada orangtua yang cukup gila menamai anak mereka dengan Beautiful Face Girl. Narsis sekali! Okelah, wajahnya memang eksotis plus lekuk bodi bak JLo, tapi masa sih suka banget pakai merek lokal?

Wishful Wednesday [6]




Wishful Wednesday adalah sebuah blog hop yang diadakan oleh Astrid @ Books to Share. Edisi kali ini menjadi lebih spesial karena sekaligus untuk merayakan blog anniversary Books to Share yang keempat. Tentu saja untuk kesempatan yang spesial, ada sesuatu yang spesial juga dari blog hop ini karena edisi kali ini disertai dengan giveaway. Untuk yang ingin berpartisipasi, ini yang harus kamu lakukan :
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =) 

Wednesday, July 31, 2013

Winner

Sehubungan dengan berakhirnya giveaway yang saya adakan, maka saya akan mengumumkan pemenangnya. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berpartisipasi. Walaupun kali ini belum menang, tapi masih banyak kesempatan lainnya. Langsung saja ke inti acara, pemenang yang beruntung untuk giveaway kali ini adalah :

Wednesday, July 10, 2013

Giveaway!

Yay... akhirnya bisa ngadain giveaway lagi!

Nggak terasa ya udah masuk bulan ramadhan. Daripada ngelamun nungguin azan magrib, mendingan ikutan giveaway. Siapa tau kamu yang beruntung dan bisa mendapatkan hadiah berikut ini :

      


Tertarik untuk ikutan? Buat yang tertarik, baca dulu ya syarat-syaratnya :
  • Isi rafflecopter di bawah ini dengan benar
  • Entry yang tidak memenuhi syarat akan di hapus
  • Setiap orang hanya boleh ikut satu kali
  • Berlaku untuk siapa saja yang berdomisili di Indonesia
  • Akan ada 2 pemenang, satu pemenang masing-masing akan memperoleh 1 buku
  • Giveaway akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2013 

Klo udah baca, langsung aja isi rafflecopter di bawah ini :


Semoga beruntung!

Review : The Maze Runner (Maze Runner #1)

Author :  
Translator :
Kategori : Dystopia, Sci-Fi
Format : Paperback (532 halaman)
Penerbit : Mizan Fantasi (6 Oktober 2009)
Bahasa : Indonesia
ISBN- 13 : 978-9794336557


Deskripsi Goodreads :
Setiap hari mereka harus berlari. Menyusuri lorong maze yang berkelok-kelok di luar dinding glade, tempat mereka tinggal, hingga senja tiba. Dan, ketika kegelapan turun, para pelari harus sudah ada di dalam glade. Ya, pada saat itulah griever, monster buas dan ganas, tak segan menerkam siapa saja yang masih berkeliaran di dalam maze.

Mereka bukan sekadar berlari. Itu cara mereka bertahan hidup. Dengan berlari mereka berharap menemukan jalan keluar dari tempat terkutuk itu. Keluar untuk kembali pulang menjumpai keluarga mereka. Namun, lintasan maze selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Rasanya, mustahil bisa keluar dari tempat itu.

Suatu hari pintu batu pelindung mereka tak lagi turun menutup. Griever-griever itu bisa menyeruduk masuk kapan saja. Setiap hari, satu anak dibawa pergi dan lenyap. Satu-satunya jalan adalah bergegas keluar dari tempat itu. Namun, mereka harus melewati maze yang membingungkan dengan sejumlah monster mengerikan di sana. Beranikah para pelari lari keluar dengan nyawa sebagai taruhannnya? Atau, akankah justru lebih baik tetap berada di dalam menanti pencabut nyawa sambil berharap mukjizat datang tiba-tiba?


Review :
Reaksi pertama saya setelah membaca buku ini adalah "Wow...!!!". Saya sangat menikmati The Maze Runner.  Walaupun saya tahu bahwa cerita di dalam buku ini hanya fantasi, tapi semuanya terasa nyata. Saya merasa benar-benar berada di maze dan ikut merasakan teror yang dirasakan oleh para penghuni Glade.

The Maze Runner menceritakan tentang sekelompok anak laki-laki yang terjebak di dalam sebuah maze. Setiap bulan, mereka akan mendapatkan kiriman seorang penghuni baru. Ketika Thomas "dikirimkan" ke Glade, keanehan demi keanehan terjadi, dimulai dengan dikirimkannya penghuni wanita pertama sekaligus kiriman terakhir ke Glade. Teror semakin menghantui Glade ketika satu persatu penghuninya diambil oleh griever. Kini mereka harus berpacu dngan waktu untuk menyelamatkan diri mereka.

Ini merupakan buku dystopia pertama yang saya baca yang ditulis oleh penulis pria sehingga terasa berbeda dengan buku dystopia lainnya. Ide cerita yang ditawarkan oleh buku ini sangat menarik. Penulis juga sangat pintar dalam menggambarkan dunia yang ada di dalam buku ini sehingga terasa sangat nyata. Awalnya saya agak frustasi karena sedikitnya informasi yang diberikan penulis di awal cerita, namun semakin lama ceritanya menjadi semakin menarik. Kejutan-kejutan yang ada di dalam cerita membuat saya terus membaca buku ini hingga selesai. Bahkan ketika selesai membaca buku ini, masih banyak misteri-misteri yang belum terjawab (saya harap saya bisa menemukan jawabannya di buku selanjutnya).

Beberapa karakter yang ditampilkan juga sangat menarik, misalnya Minho, Newt dan Chuck. Dari semua karakter yang ada, karakter favorit saya adalah Minho. Sejak pertama diperkenalkan, Minho sudah memberikan kesan yang mendalam untuk saya. Kemudian ada juga Chuck. Saya mengagumi perubahan Chuck dari anak yang banyak bicara dan sedikit menjengkelkan menjadi karakter yang menurut saya sangat berani. Secara keseluruhan, buku ini merupakan buku yang sangat layak untuk dibaca. Saya sangat merekomendasikan buku ini, terutama untuk pembaca yang menyukai buku dystopia.

Saya memberikan 5 dari 5 bintang untuk The Maze Runner.


Book Trailer :

Friday, July 5, 2013

OpenTrolley Bookstore

Beberapa tahun ini, saya mulai banyak membaca buku berbahasa Inggris, dan seperti kita ketahui untuk mendapatkan buku impor itu tidak semudah ketika kita mencari buku lokal yang ada hampir di setiap toko buku. Biasanya untuk mendapatkan buku import tersebut, saya harus membelinya secara online. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang toko buku import terbesar di Indonesia saat ini yaitu Open Trolley. Sama seperti beberapa teman-teman blogger yang lain, saya juga diberikan voucher senilai 50.000 + gratis ongkir. Saya senang sekali waktu menerima email ini, lumayan bisa dapat buku inceran dengan harga yang murah. Setelah menimbang masak-masak, akhirnya saya memilih buku ini :



Sebenarnya sih pengen beli buku lain juga, tapi berhubung dana terbatas akhirnya cuma beli satu deh. Dari pengalaman pertama saya berbelanja di Open Trolley, saya ingin berbagi keunggulan dan kekurangan Open Trolley jika dibandingkan dengan toko buku lain. Keunggulan berbelanja di OpenTrolley antara lain :

  1. Pelayanannya yang baik dan interaktif
  2. Dalam membeli buku, tentunya kita juga menginginkan pelayanan yang terbaik dari toko buku itu. Open Trolley mampu memberikan pelayan yang baik kepada customer. Tampilan websitenya rapi dan user friendly memudahkan calon pembeli dalam melakukan proses transaksi. Selain itu, Open Trolley juga selalu mengirimkan email untuk menginformasikan perkembangan pesanan kita.

  3. Pengiriman buku relatif cepat
  4. Untuk ukuran buku import, waktu pengiriman yang ditawarkan relatif cepat. Untuk mendapatkan buku yang kita beli, hanya dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu (bahkan dari pengalaman saya belum sampai 2 minggu bukunya sudah saya terima). Bandingkan dengan toko buku lain yang kadang kita harus menunggu lebih dari 1 bulan.

  5. Flat Delivery
  6. Hal ini sangat menguntungkan bagi orang-orang yang ingin belanja banyak buku. Bayangkan, untuk pengiriman buku ke kota saya hanya membutuhkan biaya 16.000. Untuk pengiriman 1 buku saja tarif itu sudah cukup murah jika dibandingkan dengan beberapa toko buku lainnya, apalagi ketika saya mau membeli lebih dari satu buku.

  7. Packaging yang rapi dan sangat aman
  8. Packaging-nya sangat rapi dan aman. Pertama buku di bungkus dengan bubble wrap sehingga mengurangi resiko buku yang rusak karena air. Setelah itu, buku akan dibungkus lagi dengan karton, sehingga buku tidak akan rusak karena terlipat selama perjalanan. Terakhir, buku dimasukkan kedalam kantong RPX.


  9. Koleksinya yang sangat lengkap
  10. Koleksi yang dimiliki oleh Open Trolley memang sangat lengkap.Bila dibandingkan dengan toko buku import lainnya di Indonesia, koleksi buku di Open Trolley memang yang paling lengkap. Jadi bagi yang kesulitan mendapatkan buku import di toko-toko buku di Indonesia, Open Trolley dapat menjadi alternatif utama.

Sedangkan kekurangan berbelanja di Open Trolley adalah:
  1. Harganya yang relatif mahal
  2. Harga meerupakan salah pertimbangan utama ketika saya membeli buku. Memang sih pada dssarnya harga buku import lebih mahal jika dibandingkan dengan buku terbitan Indonesia, tapi jika dibandingkan dengan dengan toko buku import lain di Indonesia terkadang harga yang ditawarkan Open Trolley cenderung lebih mahal. Hal ini jugalah yang membuat saya berpikir lagi ketika mau membeli buku yang ada di Open Trolley. Tapi untuk buku-buku pre-order, Open Trolley dapat menjadi alternatif yang tepat karena Open Trolley memberikan harga yang lebih murah untuk buku-buku pre-order.

  3. Wilayah pengiriman yang masih terbatas
  4. Wilayah pengiriman Open Trolley masih terbatas pada kota-kota besar saja. Hal ini dapat menjadi kendala bagi calon pembeli yang tidak tinggal di kota yang termasuk ke dalam wilayah pengiriman Open Trolley. (Untuk mengetahui kota-kota yang termasuk dalam pengiriman Open Trolley, klik disini).

Demikianlah yang dapat saya bagi. Bagi yang tertarik, dapat langsung mengunjungi website Open Trolley. Selamat berbelanja!



Friday, April 26, 2013

Review : Requiem (Delirium #3)

Author : Lauren Oliver
Category : Dystopian, Sci-Fi
Format : Paperback (391 pages)
Publisher :
Harper Collins (5 March 2013)
Language : English

ISBN-10 :   0062254936
ISBN-13 :  978-0062254931


Goodreads Description :
As her country erupts in open rebellion, Lena fights for the resistance and must make a heartbreaking choice between two loves.

After saving Julian from a death sentence, Lena escapes with him and other members of the resistance. But as she embraces her love for Julian, a boy from her past returns and causes her to question everything.

In the meantime, Lena's best friend, Hana, is engaged to Portland's young mayor and is living a safe, proscribed, loveless life. The story is told from both Lena and Hana's points of view.

As Lena struggles to save the people she loves, everything comes to a head in this exciting finale to Lauren Oliver's epic trilogy. REQUIEM is a sophisticated, wide-ranging novel that explores the large issues of society, government, and resistance, and of course, there is romance.


Review : 
After read Pandemonium, I was really excited to read this one. This is one of my most anticipated books of 2013. I'm not really sure what to say about Requiem. My emotion is still all over the place after read the book. For me, Requiem is not only the best book from Delirium series, but also the cruelest book. 

Requiem started from where Pandemonium left off. The book was told from Lena's and Hana's POV. I love the switch of POV. Hana was an interesting character. After Delirium, I always wondered what happened to Hana and Grace, so I was glad when I met them again in Requiem. I love the writing style, it's beautiful and intense. The book is full of action.The twists and turns keep me hooked.

I love the characters in this books. I thought Alex was annoying at the beginning of this book, but in the end I could understand why he did it. He wasn't the same Alex we met in Delirium. I like Julian more in this book. He tried so hard to adapt to this new life. From all of the characters, I love Lena the most. She was brave and strong. I love how different she was now. When we read Hana's POV, we could see how much she changed from a girl who was content with the life the government choose for her to a girl who fought to get what she want. In this book, Lena was torn between Alex and Julian. We could see that Lena was still in love with Alex, so it was not really a surprise when he end up with him. In my opinion, she treated Julian like a child and it was because she felt guilty for dragging him to the Wild.

The only complaint I had about this book was the ending. I need a closure because I didn't really like an ending that left me hanging like this one. In some way, I can understand why she ended the story like this. I was just curious about several characters from this book, so an epilogue would be great. Despite of everything, I really love the book (and the other books from this series) and highly recommend the series to everyone.

I didn't want to give 5 stars for this book because the ending, but I couldn't do that. The rest of story made up for the ending, so I gave the book 5 out of 5 stars. 

“We wanted the freedom to love. We wanted the freedom to choose. 
Now we have to fight for it.” 

 You can buy the book here :

Tuesday, April 23, 2013

ARC Review : Black City (Black City #1)

Author : Elizabeth Richards
Category : Dystopian, Paranormal Romance
Reading Level : Young Adult
Format: paperback (374 pages)
Publisher: G.P. Putnam's Sons
(November 2012)
Language: English

ISBN-13: 978-0399159435



Goodreads Description :
A dark and tender post-apocalyptic love story set in the aftermath of a bloody war.

In a city where humans and Darklings are now separated by a high wall and tensions between the two races still simmer after a terrible war, sixteen-year-olds Ash Fisher, a half-blood Darkling, and Natalie Buchanan, a human and the daughter of the Emissary, meet and do the unthinkable—they fall in love. Bonded by a mysterious connection that causes Ash’s long-dormant heart to beat, Ash and Natalie first deny and then struggle to fight their forbidden feelings for each other, knowing if they’re caught, they’ll be executed—but their feelings are too strong.

When Ash and Natalie then find themselves at the center of a deadly conspiracy that threatens to pull the humans and Darklings back into war, they must make hard choices that could result in both their deaths.
  

Review :
This is the first dystopian book I've read this year. The idea of this book is unique and intriguing. It's not like the other dystopian book. It's a dark romance story that mixed with political and religious issues. Black city was about forbidden love between a human and a twin-blood (half darkling and half human). Since the first time Ash and Natalie met each other, they could feel the attraction between them but they also couldn't stand each other. He didn't like the Sentry and he thought that Natalie was just like the other Sentry. On the other hand, Natalie also hated Darkling because what they did to her father. They tried to fight their attraction, but in the end they weren't strong enough and decided to start a relationship. But they had to hide their true feeling because at that time, a relationship between Darkling and Human was considered as a capital crime.

Life had gotten worse in the Black City when some Hazers died because of the golden haze. The goverment was determined to prove that Darkling was behind this mess. They wanted to put the blame on the darkling so people would vote for Rose's law to segregated Humans and Darklings. But it was never as it seems. When the truth came out, the war broke out.

My favorite character from this book is Ash. He is a bad boy type, a little rebellious but caring. He's not perfect and sometimes I don't really like what he did in the story. The author also create a strong villain character. Purian Rose sounds so evil. Even if the book is a little predictable, I like the world the author created. The world building is great and the world seems so vivid. I like the ending of the book. One more thing I love about the book is the cover. It's so beautiful and can make a person want to pick the book. Overall, I enjoy the book and I would like to recommend the book to everyone.

I give Black City 4 out of 5 stars.


Book Trailer :



 

Friday, April 19, 2013

Giveaway : Angel in The Books

Hai... ketemu lagi dengan saya disini. Setelah cukup lama menghilang, akhirnya saya bisa kembali mengadakan giveaway kecil-kecilan. Seperti judulnya, untuk giveaway kali ini temanya adalah angel. Itu artinya buku yang dihadiahkan dari giveaway kali ini akan memiliki karakter yang berhubungan dengan malaikat. Setelah mencai-cari hadiah yang tepat, akhirnya saya memutuskan bahwa hadiah yang dapat dipilih oleh pemenang giveaway kali ini adalah :


Berikut adalah ketentuan yang harus diperhatikan :
- Isi rafflecopter di bawah ini dengan benar
- Entry yang tidak memenuhi syarat akan di hapus
- Setiap orang hanya boleh ikut satu kali
- Berlaku untuk siapa saja yang berdomisili di Indonesia
- pemenang akan diumumkan pada tanggal 1 Mei 2013




Wednesday, April 17, 2013

Review : Perfect Match

Author : Jodi Picoult
Translator :Julanda Tantani
Kategori : Contemporary
Format : Paperback (504 halaman)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama (Mei 2010)
Bahasa : Indonesia
ISBN- 13 : 978-9792257687



Deskripsi Goodreads :
Nina Frost, pengacara untuk anak-anak yang dianiaya. Bekerja keras memastikan sistem hukum yang memiliki banyak lubang bisa menahan para pelaku kejahatan di belakang terali. Tapi ketika anak laki-lakinya yang berusia lima tahun, Nathaniel, mengalami trauma karena penganiayaan seksual, Nina dan suaminya, Caleb---seorang pengrajin batu yang tenang dan praktis---hancur, tercabik-cabik dalam amarah dan keputusasaan di hadapan sistem pengadilan yang menggelikan, sesuatu yang Nina kenal dengan baik. Dengan mudahnya kejujuran dan pembelaan absolut Nina dijungkirbalikkan, dan dengan membabi buta dia mencari sendiri keadilan bagi anaknya---apa pun konsekuensinya, apa pun pengorbanannya


Review : 
Hati ibu mana yang tidak akan hancur ketika mengetahui bahwa anaknya menjadi korban kejahatan seksual? Hal inilah yang dialami olen Nina Frost. Kejahatan seksual pada anak-anak bukanlah hal yang baru baginya. Sebagai seorang pengacara, Nina telah banyak menangani kasus-kasus seperti ini. Berdasarkan pengalamannya selama ini, Nina tahu bahwa hukum yang berlaku bukanlah hukum yang memihak anak-anak yang menjadi korban. Karena hal itulah, ketika sang anak, Nathaniel, menjadi korban kejahatan seksual, Nina mengambil keputusan sepihak untuk menghakimi tersangka tanpa adanya campur tangan hukum sehingga Nathaniel tidak perlu mengalami trauma dalam menjalani persidangan. Namun, apakah tindakan yang dilakukan Nina itu adalah tindakan yang tepat?

Buku ini adalah buku yang penuh dengan emosi. Penulis sangat pintar dalam memainkan emosi pembaca sehingga bisa turut merasakan apa yang dirasakan oleh para tokoh. Perfect Match sebagian besar diceritakan dari sudut pandang orang ketiga, namun terkadang juga dari sudut pandang Nina. Dari sudut pandang Nina, saya bisa merasakan keputus asaan serta dilema yang dihadapi oleh Nina. Sebagai seorang pengacara, Nina harusnya mampu berpikir jernih untuk menghadapi masalah seperti ini, namun pada akhirnya keinginannya untuk melindungi anaknya mampu mengalahkan akal sehatnya.

Banyak momen-momen mengharukan yang diceritakan di dalam buku ini, terutama ketika cerita difokuskan kepada Nathaniel. Kepolosan Nathaniel serta apa yang yang dialami dan dipikirkannya mampu membuat saya menitikkan air mata ketika membacanya. Selain itu, buku ini juga penuh dengan kejutan sehingga kita tidak akan bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Meskipun demikian, saya merasa kurang puas dengan ending dari buku ini. Memang kebanyakan dari pembaca menginginkan happy ending dari cerita yang dibacanya. Akan tetapi bagi saya, ending dari Perfect Match ini terasa sedikit dipaksakan untuk memenuhi harapan pembaca.

Buku ini menunjukkan betapa besarnya rasa cinta orang tua kepada anak-anaknya sehingga mereka dapat melakukan apa saja tanpa memikirkan konsekuensinya. Namun hendaknya, sebagai manusia janganlah kita dibutakan oleh cinta itu  sehingga membuatkan kita melakukan hal-hal yang nantinya akan kita sesali karena secara kita sadari ataupun tidak, tindakan kita itu tidak hanya akan mempengaruhi kita tapi juga orang-orang di sekitar kita. 

Saya memberikan 4,5 dari 5 bintang untuk buku ini.

"Kalau aku jadi induk burung itu, aku tidak akan membiarkan kau terjatuh."
 

Review : Legend (Legend #1)

Author : Marie Lu
Translator :Lelita Primadani
Kategori : Dystopia
Format : Paperback (382 halaman)
Penerbit : Mizan Fantasi (1 November 2012)
Bahasa : Indonesia
ISBN- 13 : 978-9794337240


Deskripsi Goodreads :
Tahun 2130. Amerika Serikat telah terbagi menjadi dua wilayah: Republik di Barat dan Koloni di Timur. Keduanya menghadapi perang saudara yang tak ada habisnya. Seakan itu belum cukup, rakyat Republik di rumah-rumah kumuh harus menghadapi wabah penyakit dan konflik kesenjangan sosial.

Day, warga miskin Republik, mempunyai puluhan catatan kriminal dan tak punya rekaman sidik jari maupun potret diri. Selama lima tahun, pemuda itu menjadi buronan paling dicari, terlebih setelah dia dituduh membunuh Metias, salah satu tentara militer Republik.

June, adik perempuan Metias dari ranah elite dan calon prajurit militer, bersumpah untuk memburu Day demi membalas dendam atas kematian kakaknya, sekaligus mengabdi pada Republik. Namun, kenyataan berkata lain saat June dan Day saling jatuh cinta. Bagaimana hubungan keduanya berlanjut? Dan apakah yang akan dilakukan June untuk menghadapi intrik dengan Day serta negaranya?


Review :
Sebenarnya saya sudah cukup lama tertarik untuk membaca buku ini, karena akhir-akhir ini memang lebih tertarik pada buku dengan genre seperti ini. Tapi waktu lihat cover versi Indonesia-nya, sempat kecewa dan akhirnya membaca bukunya tertunda lagi.

Buku yang bersetting di Los Angeles tahun 2130 ini menceritakan tentang Day yang merupakan buronan yang paling dicari di Republik. Pemerintah tidak memiliki data apa-apa tentang Day walaupun dia memiliki banyak catatan kriminal. Dalam salah satu aksinya, Day diduga membunuh salah satu prajurit Republik, Metias. June merupakan adik Metias dan dia bersumpah untuk menangkap Day bagaimanapun caranya untuk membalas kematian kakaknya.

Saya sangat menikmati gaya bercerita penulis.  Cerita yang ditampilkannya mengalir sehingga tanpa kita sadari kita sudah berada di halaman terakhir. Legend juga diceritakan dari dua sudut pandang, dan ini menjadi nilai tambah bagi Legend karena dapat membuat pembaca menjadi tidak bosan dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang keadaan yang dihadapi tokohnya. Seperti novel dystopian lainnya, Legend juga penuh dengan rahasia dan dibumbui dengan banyak aksi.

Hal lain yang menarik dari Legend adalah tokoh-tokohnya, terutama Day dan June. Mereka berdua berasal kalangan yang berbeda sehingga dapat memberikan pandangan yang berbeda terhadap keadaan yang terjadi di Republik. Keduanya juga merupakan karakter yang kuat, cerdas dan berani. Meskipun apa yang mereka lakukan berlawanan satu sama lain, tapi mereka melakukan itu untuk sesuatu yang mereka yakini.

Di dalam buku ini juga diceritakan kisah cinta antara Day dan June, tapi menurut saya itu bukan hal yang terlalu dominan. Sebenarnya saya kurang merasakan chemistry di antara ke duanya, sehingga saya kurang menikmati kisah cinta yang terjadi karena terkesan sedikit dipaksakan. Tetapi diluar semua itu, saya menikmati Legend. Untuk yang menyukai buku bergenre dystopian, saya merekomendasikan untuk membaca buku ini.

Saya memberikan 4 dari 5 bintang untuk Legend.

"Terkadang aku merasa kita seperti orang yang sama, yang lahir di dua dunia berbeda"


Book Trailer :

Friday, February 8, 2013

Winner!

Giveaway Stardust sudah berakhir, dan sekarang saatnya untuk mengumumkan pemenangnya. Untuk yang belum beruntung jangan kecewa karena saya akan ada giveaway lainnya dalam waktu dekat ini. Okay, langsung saja saya umumkan pemenangnya. Selamat kepada :




Selamat kepada pemenang, dan harap segera mengirimkan konfirmasi untuk kepentingan pengiriman hadiah.
 

Challenge : Receh For Books 2013

Hi!

Walaupun sebenarnya sedikit terlambat, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti challenge ini. Sebenarnya sudah lihat challenge ini dari tahun kemarin, hanya saja karena keadaan yang belum memungkinkan akhirnya baru bisa bergabung sekarang. Receh For Books adalah challenge yang di host oleh Maya Floria @ Dear Readers.



Untuk yang berminat untuk bergabung, berikut adalah aturan-aturan dari challenge ini :
1. Kumpulkan uang receh dari Januari-Desember
2. Jangan dihitung sampai akhir tahun 2013
3. Setelah semua uang terkumpul, belikan buku yang kamu inginkan/bukunya dihadiahkan ke orang lain
4. Kalau mau ikut, bikin posting mengenai challenge ini di blog masing-masing (tidak harus blog buku) kemudian masukkan link dari postingan kamu di mr.linky J
5. Pasang banner Receh for book(s)

Monday, January 28, 2013

Giveaway : Stardust by Neil Gaiman

Giveaway time...!!!

Akhirnya bisa ngadain giveaway lagi. Bisa dilihat jadi judul postingnya, untuk kesempatan kali ini satu orang pemenang akan mendapatkan :

 Stardust by Neil Gaiman

Buat yang pernah nonton filmnya, pasti tahu dong cerita yang satu ini. Okay...sebelum mengikuti giveaway ini, persyaratan yang harus kamu penuhi adalah :

- Isi rafflecopter di bawah ini dengan benar
- Entry yang tidak memenuhi syarat akan di hapus
- Setiap orang hanya boleh ikut satu kali
- Berlaku untuk siapa saja yang berdomisili di Indonesia

Jika sudah jelas, silahkan isi rafflecopter di bawah ini. Semoga beruntung!

Review : Harry Potter and The Philosopher's Stone (Harry Potter #1)

Author : J.K. Rowling
Category : Fantasy
Format : Ebook (332 pages)

Language : English



Goodreads Description :
Harry Potter has never played a sport while flying on a broomstick. He's never worn a cloak of invisibility, befriended a giant, or helped hatch a dragon. All Harry knows is a miserable life with the Dursleys, his horrible aunt and uncle, and their abominable son, Dudley. Harry's room is a tiny closet at the foot of the stairs, and he hasn't had a birthday party in eleven years. But all that is about to change when a mysterious letter arrives by owl messenger: a letter with an invitation to a wonderful place he never dreamed existed. There he finds not only friends, aerial sports, and magic around every corner, but a great destiny that's been waiting for him...if Harry can survive the encounter. Rescued from the outrageous neglect of his aunt and uncle, a young boy with a great destiny proves his worth while attending Hogwarts School for Witchcraft and Wizardry. 


Review :  
I've already read the book before but it's a long time ago. So, reading this book is like taking a trip down  memory lane. I remember the first time I read and watch Harry Potter, I though it's so great and magical. Before Harry Potter, I've never read a fantasy book as great as this one. But even if I've read the book before, I've never reviewed it. So this is my first review for the book.

Harry Potter was about a boy who lived with his horrible aunt, uncle and cousin. Every day was like hell for him. Until one day, he received a letter from Hogwarts. His uncle did everything he could so Harry couldn't read the letter. But his efforts were in van when Hagrid came to give the letter to Harry. From Hagrid, Harry know that he wasn't ordinary boy. He was a wizard and he was really famous (more than  he ever thought). After the secret revealed, Harry went to Hogwarts. In Hogwarts, he met new friends. Together with them, Harry would experience the adventure he never imagined.

Harry Potter had a great storyline. J.K. Rowling know how to put a story together and make the story more interesting with the adventure and mystery in it. And as we know, this book had so many great characters that made story more alive. Each character had their own charm and I love all of them (even the evil one). In this book, we met most of them for the first time. For me, first impression is one of important things from a story. I like how the author intoduces each of characters in this book.

One more thing I love about the book is the magic world the author created. After read the book, I always think how great my life would be if I could do some magic. Just wave the wand and I could move a thing, or just wave the wand and I could change a thing into something else. And let's not forget about the portrait. Imagine when a portrait could move and talk to you. It's a little bit creepy, but amazing.

This is the book I'm highly recommend to everyone. If you've never read the book before, then what are you waiting for (and dont forget to watch the movie).

I give the book 5 out of 5 stars 

“It does not do to dwell on dreams and forget to live.” 


Movie Trailer :

Wednesday, January 23, 2013

Review : Warm Bodies (Warm Bodies #1)

Author : Isaac Marion
Translator : Meda Satrio

Kategori : Sci-Fi, Paranormal Romance
Format : Paperback (376 halaman)
Penerbit : Ufuk Fiction ( 25 Juli 2012)
Bahasa : Indonesia
ISBN- 13 : 978-6021834961



Deskripsi Goodreads :
 “R” adalah zombi. Dia tidak punya ingatan, tidak punya identitas, dan tidak punya denyut nadi. Tetapi, dia punya mimpi. Dia tidak suka membunuh manusia. Dia agak berbeda dengan teman-temannya “Kaum Mati”. Sewaktu menjelajahi reruntuhan peradaban untuk mencari makan, R bertemu seorang gadis bernama Julie. Gadis itu merupakan kebalikan dari segala yang R tahu. Julie, yang hangat dan ceria serta sangat hidup, membuat sesuatu dalam diri R mulai berubah. R sadar dia tidak ingin memakan Julie, meski gadis itu tampak lezat. Dia ingin melindungi Julie, tak peduli apa pun akibatnya. Pilihan ini seperti percik api di rumput, melanggar aturan dan menyangkal logika, tetapi R tidak puas lagi dengan kehidupan dalam kematian. Dia ingin bernapas lagi, ingin hidup, dan Julie ingin membantunya. Bisakah kasih dari dua dunia yang berbeda ini berpadu?

Review : 
Setelah membaca buku ini, saya harus mengatakan bahwa buku ini adalah buku bertema zombi terbaik yang pernah saya baca. Ini merupakan buku bertema zombie kedua yang saya baca. Saya akui, bahwa saya bukanlah penggemar zombi, namun buku ini berbeda. Buku yang penuh dengan emosi yang dengan sentuhan humor yang menyegarkan. Ceritanya yang unik dipadukan dengan gaya bercerita penulis membuat saya tidak dapat berhenti membacanya.

Buku ini menceritakan tentang seorang zombie bernama R. R adalah zombi yang unik. Di waktu luangnya, R menghabiskan waktunya dengan menjelajahi bandara atau naik eskalator. Dia juga berbeda dengan zombi- zombi lainnya. Meskipun dia tidak memiliki ingatan, tetapi dia memiliki hal-hal yang tidak dimiliki oleh zombi lainnya. R memiliki keinginan untuk menjadi lebih "hidup".

Saya sudah jatuh cinta dengan R sejak pertama kali saya memulai membaca buku ini. Membaca pikiran dan pandangan R terhadap situasi yang ada adalah hal yang sangat menarik. Melalui pikiran-pikiran inilah, kita dapat melihat mimpi serta harapan-harapan R. Saat membaca buku ini, saya dapat ikut merasakan emosi yang dirasakan oleh R. Menurut saya, penulis memang piawai dalam memainkan emosi pembaca.

Namun ketika membaca buku ini, saya juga terkadang merasa sedikit bingung, apalagi ketika penulis menceritakan pikiran-pikiran dari orang berbeda (entah itu dari memori Perry atau mimpi R). Selain itu, di edisi terjemahan ini saya juga banyak menemukan istilah-istilah yang jarang saya temui. Terkadang saya harus mengulangi membacanya untuk lebih memahami isi cerita.

Diluar semua itu, saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca, apalagi jika kamu berniat untuk menonton filmnya.

Saya memberikan 4 bintang dari 5 bintang.


"Aku sudah mati, tapi ini tidak terlalu buruk. Aku sudah belajar untuk menerima keadaan ini." 
(hal. 13)

Movie Trailer :

Round 2 Shadowhunter of The Year



Q : Tuliskan pendapatmu kenapa semua orang harus membaca seri The Mortal Instruments dan jadi Shadowhunter?"


Membaca The Mortal Instruments bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Ceritanya yang seru dan penuh dengan misteri membuat kita tidak akan bisa berhenti hingga ke halaman terakhir (salut untuk tante Cassie). Kita juga bisa bertualang di dunia baru yang benar-benar berbeda, yang tak terbayangkan sebelumnya dan tak akan terlupakan. Seri ini juga penuh dengan tokoh-tokoh yang luar biasa, yang tentu saja akan membuat para pembaca jatuh cinta (lirik-lirikan sama Jace).

Alasan utama kamu harus baca seri The Mortal Instruments adalah karena seri Mortal Instruments ini melibatkan orang-orang hebat dan dengan menjadi seorang shadowhunter, secara otomatis kamu sudah menjadi salah satu orang hebat yang ada di dunia (dan akhirat). Selain itu, dengan membaca seri The Mortal Instruments, kamu bisa berkenalan dengan berbagai mahluk yang ada. Kamu bisa mengenal pemburu bayangan, manusia, vampir, warlock, peri, atau werewolf. Kamu bahkan bisa berkenalan dengan hantu, iblis dan malaikat (komplit banget kan?). Sebagai seorang shadowhunter yang baik, sudah seharusnya kita berteman dengan semua mahluk ciptaan tuhan, tidak peduli ras, suku bangsa ataupun agama. Selain itu, bayangkan pengalaman yang akan kamu peroleh dengan berteman dengan segala jenis mahluk tersebut.

Buku ini juga sudah difilmkan dan akan ditayangkan bulan Agustus 2013. Bagi yang ingin menonton filmnya, sebaiknya membaca bukunya terlebih dahulu biar lebih mengerti jalan ceritanya soalnya ceritanya memang memiliki kerumitan tingkat tinggi. Khusus bagi shadowhunter asal Indonesia, dengan membaca seri ini juga menunjukkan kecintaan kita terhadap negeri kita, karena itu berarti kita memberikan dukungan kita kepada Warlock kebanggaan kita, Magnus.

Buat yang belum baca, segeralah baca buku ini sebelum kalian menyesal seumur hidup. Dan buat yang sudah membaca seri Mortal Instruments, jangan lupa untuk membaca seri Infernal Devices ya karena disana ada yang lebih keren lagi (lempar senyum ke Will ^_^).

Salam Pemburu Bayangan!

Tuesday, January 15, 2013

What's In a Name Reading Challenge 2013


Ini merupakan book challenge pertama yang saya ikuti. What's in name reading challenge adalah reading challenge yang di-host oleh Ren's Little Corner. Untuk reading challenge ini, peserta dapat memilih level yang diinginkan, yaitu :


Level 1 : That's not My Name  (Baca 5 buku dengan nama tokoh di judulnya )
Level 2 : What's in a Name  (Baca 10 buku dengan nama tokoh di judulnya)
Level 3 : You Know My Name (Baca  15 buku dengan nama tokoh di judulnya)
Level 4 : Crazy About Name (Baca 20 buku atau lebih dengan nama tokoh di judulnya)

Untuk kesempatan kali ini, saya memilih level 2 (mudah-mudahan bisa naik ke level selanjutnya). Dan ini adalah daftar bacaan saya :
  1. Harry Potter and Sorcerer's Stone
  2. Harry Potter and The Chamber of Secrets
  3. Harry Potter and The Prisoner of Azkaban
  4. Harry Potter and The Goblet of Fire
  5. Harry Potter and The Order of Phoenix
  6. Harry Potter and The Half-Blood Prince
  7. Harry Potter and The Deathly hallows
  8. The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde
  9. Jane Eyre
  10. The Penderwicks