Wednesday, April 17, 2013

Review : Legend (Legend #1)

Author : Marie Lu
Translator :Lelita Primadani
Kategori : Dystopia
Format : Paperback (382 halaman)
Penerbit : Mizan Fantasi (1 November 2012)
Bahasa : Indonesia
ISBN- 13 : 978-9794337240


Deskripsi Goodreads :
Tahun 2130. Amerika Serikat telah terbagi menjadi dua wilayah: Republik di Barat dan Koloni di Timur. Keduanya menghadapi perang saudara yang tak ada habisnya. Seakan itu belum cukup, rakyat Republik di rumah-rumah kumuh harus menghadapi wabah penyakit dan konflik kesenjangan sosial.

Day, warga miskin Republik, mempunyai puluhan catatan kriminal dan tak punya rekaman sidik jari maupun potret diri. Selama lima tahun, pemuda itu menjadi buronan paling dicari, terlebih setelah dia dituduh membunuh Metias, salah satu tentara militer Republik.

June, adik perempuan Metias dari ranah elite dan calon prajurit militer, bersumpah untuk memburu Day demi membalas dendam atas kematian kakaknya, sekaligus mengabdi pada Republik. Namun, kenyataan berkata lain saat June dan Day saling jatuh cinta. Bagaimana hubungan keduanya berlanjut? Dan apakah yang akan dilakukan June untuk menghadapi intrik dengan Day serta negaranya?


Review :
Sebenarnya saya sudah cukup lama tertarik untuk membaca buku ini, karena akhir-akhir ini memang lebih tertarik pada buku dengan genre seperti ini. Tapi waktu lihat cover versi Indonesia-nya, sempat kecewa dan akhirnya membaca bukunya tertunda lagi.

Buku yang bersetting di Los Angeles tahun 2130 ini menceritakan tentang Day yang merupakan buronan yang paling dicari di Republik. Pemerintah tidak memiliki data apa-apa tentang Day walaupun dia memiliki banyak catatan kriminal. Dalam salah satu aksinya, Day diduga membunuh salah satu prajurit Republik, Metias. June merupakan adik Metias dan dia bersumpah untuk menangkap Day bagaimanapun caranya untuk membalas kematian kakaknya.

Saya sangat menikmati gaya bercerita penulis.  Cerita yang ditampilkannya mengalir sehingga tanpa kita sadari kita sudah berada di halaman terakhir. Legend juga diceritakan dari dua sudut pandang, dan ini menjadi nilai tambah bagi Legend karena dapat membuat pembaca menjadi tidak bosan dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang keadaan yang dihadapi tokohnya. Seperti novel dystopian lainnya, Legend juga penuh dengan rahasia dan dibumbui dengan banyak aksi.

Hal lain yang menarik dari Legend adalah tokoh-tokohnya, terutama Day dan June. Mereka berdua berasal kalangan yang berbeda sehingga dapat memberikan pandangan yang berbeda terhadap keadaan yang terjadi di Republik. Keduanya juga merupakan karakter yang kuat, cerdas dan berani. Meskipun apa yang mereka lakukan berlawanan satu sama lain, tapi mereka melakukan itu untuk sesuatu yang mereka yakini.

Di dalam buku ini juga diceritakan kisah cinta antara Day dan June, tapi menurut saya itu bukan hal yang terlalu dominan. Sebenarnya saya kurang merasakan chemistry di antara ke duanya, sehingga saya kurang menikmati kisah cinta yang terjadi karena terkesan sedikit dipaksakan. Tetapi diluar semua itu, saya menikmati Legend. Untuk yang menyukai buku bergenre dystopian, saya merekomendasikan untuk membaca buku ini.

Saya memberikan 4 dari 5 bintang untuk Legend.

"Terkadang aku merasa kita seperti orang yang sama, yang lahir di dua dunia berbeda"


Book Trailer :

4 comments:

  1. weh ternyata ini buku dystopia toh, ak merasa gagal sebagai penggemar genre itu karena baru tahu :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe... nggak apa-apa, lebih baik telat daripada tidak sama sekali :D

      Delete
  2. Bakal seru kalau dijadikan film buku ini >,<
    Walaupun ini bukan genre yang aku sukai, tapi kalo lihat dari review bikin tertarik buat dibaca :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ceritanya memang menarik sih, walaupun bukan termasuk buku dystopian favoritku.

      Delete